CLASIFIED CULTURE | JOURNEY | 26 Mei 2020

6 Kiat Jitu untuk Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

Hal-hal simpel yang mungkin kita lupakan ternyata berpengaruh pada kesehatan mental kita di masa pandemi COVID-19. Biar lo terhindar dari gangguan kesehatan mental, baca kiat jitu ini, sob.

Sudah hampir 3 bulan kita menjalani physical distancing akibat pandemi COVID-19. Selama 3 bulan ini juga kita menyaksikan banyak hal, mulai dari kelangkaan APD, naiknya harga bahan pokok, hingga angka-angka yang menunjukan peningkatan korban meninggal dari hari ke hari. Semakin seringnya mendengar berita terkait COVID-19 ternyata berpengaruh pada kesehatan mental kita, lho.

Pandemi COVID-19 bikin segalanya nggak berjalan normal. Sebagai anak muda yang nggak bisa lepas dari tongkrongan, pemberlakuan karantina diri pasti bikin otak makin diliputi stres, ujung-ujungnya malah bikin kita parno. Ketegangan pandemi ini nggak hanya memberikan dampak fisik, tapi juga berdampak pada kesehatan mental kita, sob. Apalagi ada PSBB yang secara nggak langsung bikin kita makin panik karena ruang gerak dibatasi. 

Terus-terusan berada di rumah untuk karantina diri juga bikin bosan setengah mati. Makin hari makin bingung mau ngapain, kan? Meskipun kita punya passion untuk rebahan, tapi tetap saja perasaan kesepian dan cemas sering muncul kalau terlalu banyak lihat berita-berita dari media. Saking absurdnya, kita juga mengalami perasaan sedih tanpa alasan yang jelas. 

Jika hal ini dibiarkan berlarut, lo berisiko terkena gangguan kesehatan mental, seperti stres, serangan panik, overthinking, hingga berujung depresi karena kesepian. Beuh, bahaya nggak, tuh? Memang kita masih belum tahu kapan wabah COVID-19 bakalan berlalu, tapi menjaga kesehatan mental adalah hal yang wajib kita lakukan. 

Yuk, hindari gangguan kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19 dengan melakukan hal-hal berikut:

Membatasi informasi

Selama melakukan karantina diri membaca berita memang penting. Tapi terus-terusan cari tahu jumlah korban secara nggak langsung bikin lo cemas, panik, dan ketakutan. Lo jadi gampang kena serangan panik karena merasa sedang terancam. Serangan panik bukan hal yang bisa disepelekan, gangguan kesehatan mental ini hampir memiliki efek parah kayak serangan jantung, lho.

Makanya, untuk menghindari hal-hal buruk, coba lo batasi membaca berita mengenai COVID-19, dan nggak terus-terusan fokus sama jumlah korban. Selain itu, nggak semua berita yang beredar di juga valid. Menyaring informasi jadi salah satu cara menjaga kesehatan mental kita. Mencari berita positif mengenai korban sembuh bisa jadi alternatif kalau lo pengen tahu soal COVID-19.

Konsumsi makanan bergizi

Selama masa physical distancing ini jagalah asupan nutrisi agar tetap sehat dan bugar. Karena beberapa orang suka menebak kondisinya dengan diagnosis pribadi, bahkan beberapa over panic saat mendapati tubuhnya capek. Nah, dengan makan makanan sehat, metabolisme tubuh lo akan berjalan optimal, sehingga bisa menghindari risiko mendiagnosis diri sendiri yang bikin kesehatan mental lo terganggu. 

Menjalin komunikasi dengan teman

Tetap menjalin komunikasi dengan teman bisa menjadi salah satu cara untuk menghindarkan kita dari rasa cemas di tengah karantina diri ini. Lo bisa kumpul rame-rame pakai aplikasi video conference, kayak Zoom atau Google Meet. Ceritain kekhawatiran yang sedang lo hadapi dengan sahabat-sahabat lo.

Saling support saat masa pandemi kaya sekarang bisa bikin pikiran kita tetap optimis dan positif, sehingga bisa menjaga kesehatan mental lo. Meski belum tahu kapan bisa bertemu secara langsung, momen video conference bisa diisi bahasan tempat nongkrong yang akan kalian kunjungi pasca COVID-19 kelar.

Rutin berolahraga

Sisi baik karantina diri; kita punya waktu lebih untuk olahraga. Meskipun di rumah saja ada berbagai jenis gerakan yang bisa lo lakukan, misalnya kalistenik, plank, push up, atau sit up. Gerakan ini bisa bikin tubuh lo lebih bugar, atau bahkan bikin badan lo makin sixpack.

Diam di rumah dan memperbanyak rebahan ternyata bikin kita berpikiran macam-macam, dan rawan terkena stres hingga gangguan kesehatan mental lainnya. Nah, olahraga bisa membantu tubuh memproduksi hormon endorfin yang bisa ngurangin stres, khawatir, dan memperbaiki mood pastinya.

Dengerin musik

Nyanyi lagu favorit bisa jadi salah satu metode coping stress selama pandemi COVID-19. Soalnya, musik terbukti ampuh menaikan mood manusia sob. Kalau serangan stres, cemas, panik atau gangguan kesehatan mental lainnya mulai muncul, lo bisa menghalaunya dengan memutar lagu favorit lo.

Bagi yang punya hobi minum kopi di kafe, coba deh, membangun suasana rumah layaknya suasana tempat nongkrong lo. Cukup dengan menyalakan lagu yang biasa didengar di kafe, ditambah menikmati kopi, lo sudah bisa memboyong suasana kafe favorit ke dalam kamar lo. 

Jalanin lagi hobi yang terlupakan

Kesibukan pada hari-hari normal membuat kita jarang punya waktu luang buat jalanin hobi. Nah, waktu di rumah saja selama karantina diri lo bisa manfaatkan untuk menjalankan hobi-hobi lama yang terlupakan. 

Lo bisa upgrade hobi ke level yang lebih expert. Perasaan bahagia yang muncul saat menjalankan hobi secara langsung bakal mempengaruhi mood, sehingga terhindar dari risiko masalah kesehatan mental.

Selain itu, menjalankan hobi juga bikin lo nggak punya banyak waktu untuk ngelamun atau sekedar ngecek berita-berita hoax. Syukur-syukur kalau setelah pandemi berakhir lo bisa membuka usaha baru melalui pengembangan hobi ini.

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa jaga lo dari gangguan kesehatan mental yang mengintai di masa pandemi COVID-19.  Hal- hal simpel yang bisa lo lakukan di rumah atau kamar lo, ternyata sangat berpengaruh pada kesehatan mental lo.

Yuk, mulai berpikir positif dan berharap pandemi ini segera usai.


Photography By : Shutterstock

Please wait...