CLASIFIED ARTS | DISCOVER | 17 Agustus 2019

Bahaya Laten Jadi Musisi One-Hit Wonder

Barang kali, tak ada yang musisi paling takutkan selain berujung pada karier one-hit wonder.

Sebelum mulai berkarier, “ketakutan” sang musisi adalah membuat karya yang bisa diterima khalayak. Jika aral tersebut berhasil dilalui, maka muncul ketakutan baru yakni berhasil kah mengulang kembali membuat karya yang juga bakal jadi hits. 

Demikian, muncul lah istilah musisi one-hit wonder yang disematkan bagi mereka yang hanya memiliki satu hits lagu, setelah itu menghilang. Sudah banyak kasus baik internasional maupun lokal. 

Di luar sana ada deretan nama seperti Baha Men dengan Who Let The Dogs Out, atau Las Ketchup dengan hitsnya Asereje. Pada jajaran musisi lokal terdapat nama Sindetosca dengan hits Kepompong, dan band Kuburan dengan lagu Lupa-Lupa Ingat. 

Jika menelisik pernyataan para musisi mengenai fenomena one-hit wonder ini, sebenarnya tidak ada solusi pasti supaya ini tak terjadi. Setiap musisi punya permasalahan sendiri yang menyebabkan dirinya bisa dicap sebagai musisi one-hit wonder. 

Ada yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan menggubah lagu, atau sekedar ide musik sang musisi berubah drastis dibanding hits sebelumnya, sehingga tidak bisa diterima pasar. Bahkan bisa jadi mereka terjebak pada problem internal yang dapat menghambat proses kreatif dan mirisnya berujung pada ketumpulan berkarya. 

Armand Maulana, living legend vokalis Gigi, dalam konten video Youtube #NGOBAM Gofar Hilman, memaparkan bahwa perjalanan karier musisi harus tahan terhadap godaan dunia luar. Ini juga yang masih erat kaitannya dengan risiko menjadi musisi one-hit wonder. 

Menurut Armand, saat seorang musisi berhasil mencapai titik sukses tertentu, yang perlu diingat ialah tetap bersikap membumi. Sikap ini, lanjutnya, penting untuk menjaga momentum kualitas karya yang sudah pernah berhasil dibuat sebelumnya. 

Nampaknya tips ini tak hanya berlaku bagi dunia musik. Pun juga bagi seluruh bidang profesional. Hanya bedanya, musik merupakan bagian dari seni. Nilai sebuah karya seni berada di rantai terakhir distribusi seni tersebut, yang berarti penikmat musik itu sendiri. 

Jadi, cap musisi one-hit wonder datang dari penikmat musik itu sendiri. Merupakan pilihan pribadi musisi apakah karya selanjutnya untuk penikmat musik, atau lebih mengutamakan ide dari musisi itu sendiri.

 

Penulis: Falih Noor

Editor: Fik


Photography By : Istimewa

TAGGED :
Please wait...