Dari Anak Band Sampai Presiden Pakai Brand Sepatu Lokal

Musik dan fashion memang nggak bisa dipisahkan, apalagi kalau bahas sepatu, kudu harus nyari yang nyaman buat manggung, nonton gigs atau dipakai harian.

Siapa saja pasti tidak asing dengan yang namanya sneakers. Apalagi buat anak band atau penikmat musik. Seperti yang kita tahu, sneakers dan musik jadi hal yang nggak bisa dipisahkan. Nggak cuma sebagai alas kaki, tentunya sepatu bagi anak band juga untuk menujang penampilan di atas panggung.

Coba kita lihat bagaimana kuatnya hubungan antara sepatu dengan para musisi di luar negeri. Ada banyak brand sepatu yang menunjang dan melengkapi penampilan para anak band atau musisi di atas panggung. Sebut saja seperti sepatu Converse, Adidas, dan Nike. Bahkan, sepatu-sepatu tersebut juga menunjang penampilan keseharian mereka. Ya, tentunya didukung dengan desain yang simple namun tetap nyaman, bukan?

Di Indonesia, sebelum booming lokal brand sepatu, sudah banyak band-band yang identik dengan beberapa merk sepatu saat mereka manggung. Misalnya Seringai dengan Vans, atau The S.I.G.I.T. yang akrab dengan sepatu Converse.

Naiknya Lokal Brand di Indonesia

Menariknya, seiring berjalannya waktu lokal brand sepatu di Indonesia mulai beranjak naik. Awalnya pada tahun 2010 sudah mulai mucnul beberapa merk, seperti Piero, League, dan Kodachi. Hanya saja, sekitar tahun 2016 lalu, tren sneaker lokal baru mulai melejit. Tentunya ini juga dibarengi dengan gerakan #LocalPrideIndonesia yang sampai sekarang masih sering digaungkan oleh banyak orang, apalagi anak muda.

Nah, di tahun 2017 sneakers lokal makin menunjukkan jati dirinya. Termasuk sepatu lokal yang digunakan oleh Presiden Joko Widodo yang menggunakan Nah Projectseri Yoga FlexKnit Carbon. Kemudian, di tahun 2018 juga mulai muncul sepatu Compass Gazelleyang ikut mencuri perhatian. Tren ini diikuti berbagai macam sneakers lokal di Indonesia.

Wajar kalau kita sebut sepatu dan musisi adalah dua hal yang nggak bisa dipisahkan, tentunya itu juga terjadi di Indonesia. Ada beberapa lokal brand sepatu di Indonesia yang men-support penampilan para musisi di atas panggung. Nggak melulumusisi papan atas, namun juga untuk band-band indie lokal juga banyak yang di-support lokal brand terkenal.

Sebagai penikmat musik, lo tahu nggak lokal brand Indonesia yang harus kalian punya? Coba cek beberapa list merk sepatu di bawah ini, ya, ada nggak di rak sepatu lo.

Saint Barkley

Salah satu brand sepatu dalam negeri yang men-suport para musisi tanah air adalah Saint Barkley.Bahkan, sebagai bentuk dukungan untuk para musisi tanah air mereka memiliki brand image yang difokuskan pada musik. Produsen sepatu lokal asal Bandung yang berdiri tahun 2012 ini salah satunya pengusungnya adalah Ozom, drummer Rocker Rockers.

Nggak main-main, ternyata Saint Barkleyjuga menggandeng banyak musisi tanah air yang sejalan dengan brand image mereka. Ada beberapa kolaborasi yang sudah dilakukan, pertama NTRL X Saint Barkley. Kolaborasi yang dilakukan sekaligus mendukung perjalanan musik band NTRL yang telah menginjak usia 25 tahun. Waktu perilisannya, sepatu itu diberikan dalam bentuk boxset yang mana dalamnya ada album NTRL XXV, dan juga pick gitar dan bass. Kalian ada yang dapat edisi ini belum?

Kemudian, ada Pee Wee Gaskins yang juga turut berkolaborasi dengan brand lokal sepatu asal Bandung ini. Konsep antara Pee Wee Gaskins dan Saint Barkley memang dinilai sejalan. Salah satunya adalah latar belakang bermusik yang sama, yaitu sama-sama ber-genre pop punk. Sesuai dengan genre-nya yang identik dengan anak muda, sepatu yang dikeluarkan juga simple namun tetap memberikan warna-warna yang Pee Wee Gaskinsbanget di dalamnya.

Dengan konsep streetwear yang diusung oleh Saint Barkleymenjadikan sepatu ini diincar oleh anak muda. Bahkan, penggemar sepatu Saint Barkleyadalah anak muda yang gemar main musik atau penikmat musik, para skaters, hingga Presiden Joko Widodo juga pernah memakainya, lho.

Yakin, masih nggak bangga sama sepatu lokal kita? 

Geoff Max Footwear

Lokal brand yang satu ini memang memiliki pasar anak-anak muda penikmat musik sekaligus olahraga ekstrim seperti skateboard. Model sepatu lokal asal Bandung ini juga sangat nyaman buat dipakai sehari-hari. Mau lo ngeband, main skateboard, nonton gigs, atau sekedar jalan-jalan santai tetap nyaman.

Ditambah dengan mengangkat gaya sneakers yang kasual dan klasik,jadikan sepatu ini sebagai incaran anak muda saat ini. Apalagi insole sneakers yang empuk di dalamnya membuat kaki bebas lecet. Ada hal unik dari sepatu garapan Geoff Max Footwaer, karena menyediakan pick holder di sepatu yang bisa kita pakai untuk menyimpan pick gitar. Nampaknya sepatu ini memang dibuat untuk anak band.

Untuk mendukung produknya, Geoff Max Footwear juga menggandeng musisi papan atas. Beberapa di antaranya adalah Superman Is Dead, Seringai, Dochi Sadega (Pee Wee Gaskins), dan Toothgrinder.

Compass

Lo pasti kenal dengan sepatu ini, kan? Ya, paling nggak setidaknya pernah melihat brand ini di feed Instagramlo. Sepatu Compass memang lagi naik daun, termasuk di kalangan anak muda. Mungkin kalian pada mengira kalau ini adalah merk sepatu lokal hits keluaran terbaru, kan? Padahal, sebenarnya sepatu asal Bandung ini sudah ada dari tahun 1988, lho!

Hanya saja, saat itu mereka mengalami beberapa kendala dan mengharuskan mereka melakukan re-branding. Setelah berbagai macam gejolak sana-sini ditambah dengan proses re-branding, baru lah mereka mulai naik ke permukaan lagi.

Sepatu dengan desain basic dan tetap fashionable ini memang snagat dekat dan menjadi sasaran para penikmat musik. Ya, bagaimana lagi, sepatu Compass sudah berkolaborasi dengan band-band indie ternama tanah air, salah satu yang paling anyar adalah Kelompok Penerbang Roket (KPR).Sebagai bentuk kolaborasi yang totalitas, mereka bahkan menghasilkan tiga desain untuk mewakili karakter setiap personel KPR.

Pertama adalah desain untuk John Paul Patton alias Coki, bassist dan vokalis KPR. Dari unggahan Instgaram @sepatucompass, sepatu tersebut menggunakan material corduroy berwarna biru dengan balutan foxing sol berwarna krem. Beberapa warna lainnya juga mendukung untuk tetap memberikan kesan vintage namun tetap modern pada sepatu ini.

Lalu, untuk Viki sang drummer memiliki desain yang lebih simple, yaitu warna abu-abu muda. Hanya saja yang membedakan motif merah putih di bagian insole yang menjadi corak baju kesukaan Viki. Bagian luar hanya logo sederhana berwarna hitam dengan material kulit bercorak ular.

Terakhir adalah milik Rey Marshall sang gitaris. Sama-sama simpel, hanya saja warna dan kain yang dibedakan. Versi Rey Marshall menggunakan kain corduroy dan ditambahkan ornamen petir dari pick gitarnya. Sangat unik, bukan?

Jadi, dari ketiga jenis sepatu di atas, mana yang sudah lo punya untuk penunjang penampilan lo sehari-hari? Atau yang selalu menemani lo nonton gigs selama ini?

Satu hal yang pasti, lokal brand Indonesia tidak bisa kita anggap remeh, karena kualitasnya sudah meyamain brand besar dari luar negeri. Makanya kita keluarkan lagi spirit #LocalPrideIndonesia dan bangga pakai sepatu lokal Indonesia.


Photography By : shutterstock

Please wait...