Bagi Diskoria, musik pop bukan hanya tentang lagu cinta di radio. Sepuluh tahun perjalanan mereka membuktikan bahwa pop juga tentang merawat ingatan: Lagu-lagu lama yang kembali hidup, nama-nama baru yang diajak tumbuh bersama, dan rilisan fisik yang menegaskan musik (memang) bukan sekadar digital.
Setelah merilis album perdana mereka INTONESIA secara digital April lalu, Diskoria kini merilisnya dalam format vinyl 12 inci. Vinyl ini hadir lewat kolaborasi Suara Disko dan Orange Cliff Records, tersedia di sekitar 45 toko musik di Indonesia, juga beberapa di Malaysia dan Brunei Darussalam.
Visualnya digarap Kendra Ahimsa alias Ardneks, yang sudah menjadi teman lama Diskoria dalam merancang konsep visual mereka. Vinyl ini juga dilengkapi poster A2 karyanya, seolah mengingatkan kita pada masa ketika membeli album berarti juga membawa pulang karya seni lain untuk dipajang.
“Intonesia kami rilis dalam format vinyl sebagai bentuk selebrasi 1 dekade perjalanan kami di dunia musik,” kata Daiva dari Suara Disko. “Kami percaya energi positif pada album ini layak hadir dalam format yang abadi.”
INTONESIA menampilkan berbagai kolaborasi, mulai dari Eva Celia dan Najwa Shihab di Tanah Airku, Chelsea Islan di Prahara Api Asmara, hingga Danilla di Flamboyanku. Setiap track seperti potongan puzzle musik pop Indonesia, dikurasi dan dirangkai dengan teliti.
Dengan harga Rp 450.000, rilisan ini bukan hanya untuk diputar, tapi untuk dimiliki dan menjadi bukti bahwa musik pop Indonesia masih hidup, bergerak, serta menyeberang generasi.
Bagi Diskoria, musik pop bukan hanya tentang lagu cinta di radio. Sepuluh tahun perjalanan mereka membuktikan bahwa pop juga tentang merawat ingatan – lagu-lagu lama yang kembali hidup, nama-nama baru yang diajak tumbuh bersama, dan rilisan fisik yang menegaskan: musik bukan sekadar digital.
Setelah merilis album perdana mereka INTONESIA secara digital April lalu, Diskoria kini merilisnya dalam format vinyl 12 inci. Vinyl ini hadir lewat kolaborasi Suara Disko dan Orange Cliff Records, tersedia di sekitar 45 toko musik di Indonesia, juga beberapa di Malaysia dan Brunei Darussalam.
Visualnya digarap Kendra Ahimsa alias Ardneks, yang sudah menjadi teman lama Diskoria dalam merancang konsep visual mereka. Vinyl ini juga dilengkapi poster A2 karyanya, seolah mengingatkan kita pada masa ketika membeli album berarti juga membawa pulang karya seni lain untuk dipajang.
“Intonesia kami rilis dalam format vinyl sebagai bentuk selebrasi 1 dekade perjalanan kami di dunia musik,” kata Daiva dari Suara Disko. “Kami percaya energi positif pada album ini layak hadir dalam format yang abadi.”
INTONESIA sendiri menampilkan berbagai kolaborasi, mulai dari Eva Celia dan Najwa Shihab di Tanah Airku, Chelsea Islan di Prahara Api Asmara, hingga Danilla di Flamboyanku. Setiap track seperti potongan puzzle musik pop Indonesia, dikurasi dan dirangkai dengan teliti.
Dengan harga Rp 450.000, rilisan ini bukan hanya untuk diputar, tapi untuk dimiliki – menjadi bukti bahwa musik pop Indonesia masih hidup, bergerak, dan menyeberang generasi.