.jpg)
.jpg)
Kabar membanggakan datang dari jajaran film horor Indonesia. Film Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) karya Joko Anwar berhasil memecahkan rekor nominasi terbanyak sepanjang sejarah Festival Film Indonesia (FFI). Film horor Indonesia ini berhasil meraih 17 nominasi dalam FFI 2020. Dengan prestasi tersebut, membuat film horor Indonesia berada di posisi yang cukup prestisius.
Kabar mengenai prestasi Perempuan Tanah Jahanam ini disampaikan langsung oleh sutradara film Joko Anwar melalui akun Instagram pribadinya. Apa saja nominasi yang diraih film Perempuan Tanah Jahanam?
Torehan prestasi
Film ini mengisahkan mengenai keinginan tokoh Maya (Tara Basro) dalam mengungkap misteri keluarganya. Namun, masalah demi masalah muncul ketika Maya menemukan kenyataan rumit tentang masa lalu keluarganya. Hal ini membuat dirinya harus berjuang menyelamatkan hidup.
Joko Anwar menyebut, butuh waktu 10 tahun untuk mematangkan konsep film ini. Ia mengatakan bahwa ide pembuatan film Perempuan Tanah Jahanam muncul setelah kontemplasi mengenai fungsi anggota keluarga serta sejumlah mimpi buruknya selama ini.
Usaha keras untuk mematangkan konsep film ini ternyata tidaklah sia sia. Perempuan Tanah Jahanam berhasil masuk nominasi Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik (Joko Anwar), Pemeran Utama Perempuan Terbaik (Tara Basro), Pemeran Utama Pria Terbaik (Ario Bayu), Penulis Skenario Asli Terbaik (Joko Anwar), Pengarah Artistik Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, dan Penyunting Gambar Terbaik.
Selain itu, Perempuan Tanah Jahanam juga meraih nominasi pada kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Kiki Narendra), Peran Pendukung Wanita Terbaik (Christine Hakim), Peran Pendukung Wanita Terbaik (Marissa Anita), Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Lagu Tema Terbaik, Penata Busana Terbaik, hingga Penata Rias Terbaik.
Selain itu, film besutan Joko Anwar yang menjadi nominasi FFI 2020 enggak cuma satu. Film horor Ratu Ilmu Hitam besutannya juga menjadi nominasi dalam beberapa kategori, antara lain Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, dan Penata Rias Terbaik.
Joko Anwar mengungkapkan, raihan prestasi ini merupakan apresiasi bagi pada tim di balik film Perempuan Tanah Jahanam.
Joko Anwar juga mengungkapkan jika pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa film apapun yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan hasil yang baik. Sebagai informasi, selama ini enggak banyak film horor Indonesia yang mendapatkan ruang di ajang penghargaan film sekelas FFI.
Kancah internasional
Ngomongin soal prestasi Perempuan Tanah Jahanam, penghargaan FFI bukan kali pertama film horor Indonesia itu menyabet prestasi. Setelah sukses menggaet penonton sebanyak 1,8 juta penonton di tanah air, sepak terjang film horor Indonesia ini juga dikenal di kancah Internasional.
Perempuan Tanah Jahanam telah ditayangkan di 3 negara, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris melalui platform Shudder. Platform ini merupakan penyedia layanan streaming yang menyajikan tontonan menarik dari genre horor hingga thriller. Sebelumnya, Shudder juga pernah menayangkan film horor Indonesia lainnya karya Joko Anwar, yakni Pengabdi Setan (Satan’s Slave).
Enggak cuma ditayangkan, film Pengabdi Setan menjadi salah satu film yang paling disukai di aplikasi Shudder, lho. General Manager Shudder, Craig Engler, menyebut Joko Anwar sebagai master dari horor modern.
Sebelum masuk Shudder, Perempuan Tanah Jahanam juga pernah masuk dalam salah satu festival film besar dunia, Sundance Film Festival. Dalam festival ini, Impetigore masuk kategori Midnight dan disandingkan dengan beberapa film dari Amerika Serikat, seperti Bad Hair, Run Sweetheart Run, Scare Me, The Nowhere Inn, dan The Night House.
Dikutip dari laman Sundance, festival ini menghadirkan 118 film yang mewakili 27 negara. Setiap film yang berhasil masuk dalam kategori Sundance ini telah melalui seleksi ketat dari total 15.100 film lho.
Gimana sob, lu sempat nonton Perempuan Tanah Jahanam, kan? Kalau kita lihat prestasinya pasti sangat membanggakan bagi film Indonesia, khususnya film horor Indonesia yang sering dianggap sebelah mata.
