CLASIFIED CULTURE | CONTEMPORARY | 24 September 2020

Ikuti Jejak WhatsApp, Facebook Batasi Forward Pesan untuk Atasi Hoaks

Selain WhatsApp, Facebook juga kerap jadi sarang hoaks. Maka dari itu, pihak Facebook mulai batasi fitur forward pesan yang kerap disalahgunakan.

Facebook Messenger merupakan salah satu aplikasi pesan instan yang sering banget jadi lumbung penyebaran berita hoaks. Bahkan, beberapa berita hoaks sering mencantumkan laman Facebook sebagai source-nya. Generasi boomer yang gemar banget sama media sosial ini pun jadi korbannya. Mereka sering banget diterpa berita-berita hoaks yang tentunya bikin kita semua khawatir.

Nah, sebagai komitmen cegah hoaks, pihak Facebook menerapkan fitur batasi forward pesan. Fitur baru ini membuat lo cuma bisa forward pesan ke 5 orang saja dalam sekali kirim. Cara ini telah dilakukan oleh WhatsApp dengan tujuan yang sama, mencegah penyebaran hoaks. Langkah ini dinilai Facebook dapat memperlambat jalur penyebaran hoaks.

Alasan Facebook luncurkan fitur cegah hoaks

Menurut Jay Sullivan, Director of Product Management Messenger Privacy and Safety Facebook, pembatasan ini sebagai upaya Facebook untuk menghadirkan rasa aman bagi pengguna. 

Menurut Sullivan, upaya tersebutmenjadi cara efektif untuk memperlambat peredaran hoaks yang membahayakan dan berpotensi viral. Dengan fitur ini, pengguna akan diberi sebuah peringatan “forwarding limit reached” jika meneruskan sebuah pesan lebih dari 5 orang/grup sekaligus di Facebook.

Sullivan menambahkan, selama pandemi COVID-19, kontrol dan upaya mencegah hoaks memang sangat penting untuk dilakukan. Terlebih, beberapa negara bakalan menggelar pemilu pada tahun ini. Jadi, kemungkinan tersebarnya berita hoaks bakalan naik berkali-kali lipat pada aplikasi Facebook Messenger.

Facebook berharap, adanya fitur tersebut membuat platform ini menjadi tempat yang lebih aman dan terpercaya untuk menghubungkan kita dengan teman-teman dan keluarga.

Tambahan fitur lain dari Facebook

Enggakcuma membatasi forward pesan, Facebook juga meluncurkan beberapa fitur lain pada awal tahun ini. Lagi-lagi alasan peluncuran fitur terbaru dari Facebook ini supaya lo lebih nyaman saat menggunakan Facebook. 

Beberapa fitur baru Facebook yang baru dirilis tahun ini adalah Notifikasi Keamanan, Autentikasi Dua Faktor, dan Laporan Pesan yang Tidak Diinginkan. Fitur baru Facebook ini juga menjadi penanda kalau aplikasi ini sangat mengedepankan privasi sebagai pilar utamanya. Hal ini selaras dengan jargon yang diusung si bos; Mark Zuckerburg, yakni “masa depan adalah privasi”.

Fitur Notifikasi Keamanan yang diluncurkan Facebook akan menampilkan notifikasi kalau akun lo jadi target penyerangan. Notifikasi Facebook ini tidak terkait dengan serangan pada sistem dan platform Facebook, tapi lebih pada aktivitas malware yang menjangkit komputer atau perangkat seluler lo.

Tapi perlu diingat, notifikasi ini cuma akan muncul kalau Facebook menemukan bukti yang kuat. Misalnya, akun lo lagi coba disusupi oleh orang yang enggak bertanggung jawab. Dengan fitur Notifikasi Keamanan ini, perangkat kita jauh dari ancaman malware.

Sementara itu, Autentikasi Dua Faktor merupakan fitur keamanan yang akan melindungi akun Facebook lo dari kemungkinan dibobol oleh orang lain. Fitur ini mengharuskan lo untuk melewati dua faktor sebelum login

Jadi, bukan hanya kata sandi, tapi ada kode khusus atau konfirmasi ulang percobaan login setiap kali ada seseorang yang mencoba mengakses Facebook dari browser atau perangkat seluler yang enggak dikenal.

Terakhir, adalah fitur Laporkan Pesan yang Tidak Diinginkan. Fitur ini berfungsi menghindarkan lo dari pesan yang bersifat spamming, forward massal, atau halaman yang tidak diinginkan. Jadi, kalau lo terima spam di Facebook, fitur ini dapat memudahkan lo untuk melaporkannya. Langkah ini dapat mencegah pengguna Facebook dari risiko penipuan.

Kehadiran fitur-fitur baru dari Facebook ini akan membuat kita lebih aman berselancar di dunia maya. Jadi, lo bisa sedikit tarik napas karena kemungkinan bertemu hoaks bisa jauh lebih rendah.


Photography By : Dok. Shutterstock/Wachiwit

Please wait...