“Album ini menggambarkan dua orang yang seharusnya bisa berbagi banyak cerita, tetapi terpisah oleh keadaan. Setiap lagu membawa kisah yang berbeda, tentang pertanyaan, refleksi, dan hal-hal yang ingin disampaikan setelah momen-momen itu,” ungkap Bilal tentang mini albumnya.
Bilal Indrajaya belum lama ini merilis mini album terbaru bertajuk Dua Dunia pada 16 Mei 2025. Mini album ini berisi lima lagu yang terinspirasi dari pengalaman pribadi Bilal selama setahun terakhir, khususnya momen perjumpaan, perpisahan, dan refleksi personal lainnya.
Dua Dunia menghadirkan pendekatan musikal yang lebih intim dan minimalis dibandingkan karya-karya sebelumnya.
Bilal memilih musik akustik yang sederhana untuk Dua Dunia. Ia ingin menonjolkan makna dan emosi dalam setiap lagu. Untuk mewujudkan visi ini, ia bekerja sama dengan produser Lafa Pratomo.
Meski nuansanya berbeda dari album sebelumnya, Nelangsa Pasar Turi, Bilal Indrajaya mengklaim fansnya akan tetap dapat merasakan ciri khasnya dalam penyampaian emosi yang tulus. Bilal menegaskan bahwa fokusnya adalah menghadirkan perasaan yang autentik melalui aransemen yang lebih sederhana, sehingga pesan dalam lagu dapat tersampaikan dengan lebih kuat.
Mini album ini tidak hanya mencerminkan pengalaman pribadi Bilal, tetapi juga dirancang agar pendengar dapat menemukan resonansi dengan cerita yang disampaikan. Judul Dua Dunia mencerminkan berbagai interpretasi, seperti perbedaan pandangan, fase hidup, atau bahkan konflik batin.
Dari lima lagu dalam album ini, empat di antaranya diciptakan oleh Bilal, yaitu Kaus Kaki Merah, Akhir Pekan Yang Hilang, Tanya, dan Achir Maret, yang telah dirilis sebagai single pembuka pada Maret lalu. Sementara itu, satu lagu berjudul Bunga Kenangan di Bandung Utara merupakan karya Lafa Pratomo.
Dua Dunia sudah dapat dinikmati secara digital mulai 16 Mei 2025. Karya ini telah tersedia di berbagai platform musik digital melalui Aksara Records.
