CLASIFIED CULTURE | CONTEMPORARY | 01 September 2020

Jadi Buruan Banyak Orang, Ini Asal-usul Sepeda Lipat

Lo pernah ngira enggak sih, kalau ternyata sepeda lipat yang hits saat ini pernah jadi bagian penting dari sejarah Perang Dunia? Serius, makanya simak artikel ini sampai habis biar enggak asal ngikutin tren doang

Ada tren yang lagi hits banget di era new normal ini, yaitu sepedaan. Sakin tren-nya, penjualan sepeda sampai melejit banget belakang ini. Di antara berbagai jenis sepeda, salah satu yang paling diburu banyak orang adalah sepeda lipat. Enggak tanggung-tanggung, penjualan sepeda lipat melesat dan harganya makin enggak masuk akal. Bahkan, kabarnya sepeda lipat sekarang cukup sulit dicari, lho.

Selain karena tren, peminat sepeda lipat semakin tinggi karena praktis sehinga bisa digunakan sebagai transportasi sehari-hari. Sebab, sepeda dinilai sebagai salah satu transportasi yang cukup aman di tengah pandemi COVID-19.

Kenapa Harus Sepeda Lipat?

Mungkin kadang lo suka mikir, kenapa sih sepeda lipat segitunya diburu banyak orang? Padahal, kalau lo lihat secara kasat mata, fungsi sepeda lipat sama saja dengan sepeda pada umumnya. 

Nah, bedanya roda sepeda lipat lebih kecil, frame-nya juga lebih rendah, dan punya stang lebih panjang ketimbang sepeda lainnya. Terus apa yang bikin spesial sepeda lipat? Melansir Kompas.com, ada beberapa faktor yang membuat sepeda lipat dibanderol tinggi. Salah satunya adalah nilai kepraktisannya.

Contohnya, lo bisa bawa sepeda lipat dijinjing dengan mudah masuk ke transportasi umum, seperti TransJakarta atau MRT. Bisa dibilang, sepeda lipat cocok buat lo yang punya mobilitas tinggi karena sangat praktis untuk dibawa dan digunakan sehari-hari.

Selain itu, sepeda lipat juga hemat ruang sob. Jadi, lo enggak perlu repot menyimpannya walau punya space terbatas di kosan atau garasi lo. Bahkan, lo juga bisa memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Pokoknya praktis banget, deh.

Sepeda lipat juga dikenal sangat minim kerusakan karena kualitasnya yang ciamik. Bahkan, sepeda lipat enggak mengalami depresiasi, lho. Jadi, kalau lo mau jual lagi harganya juga enggak bakal drop banget. So, enggak heran kan, sepeda lipat banyak diminati banyak orang?

Sepeda Lipat Adalah Kendaraan Perang!

Sebenarnya, sepeda lipat sudah dikenal sejak zaman militer. Bahkan sejak Perang Dunia ratusan tahun silam, lho. Seperti dituliskan Indonesia Terhubung, ide sepeda lipat sudah mulai muncul pada 1887 oleh penemu Amerika, Emmit G Latta. Lalu pada 1890 sepeda lipat mulai digunakan untuk keperluan militer tentara Prancis, dan pada 1900 juga digunakan oleh tentara Inggris.

Alasan sepeda lipat dijadikan sebagai alat transportasi pasukan militer kala itu cukup simpel. Karena sepeda lipat merupakan alat transportasi yang bisa diterbangkan bersama pasukan terjun payung! Jadi lebih praktis. 

Sampai sekarang, desain sepeda lipat yang sering lo lihat sebenarnya bukan inovasi baru. Desain sepeda lipat sekarang dikenal dengan nama: Le Petit Bi dari Prancis, yang dirancang oleh Andre Jules Marcelin pada 1939. Sebelumnya, desain Le Petit Bi ini diperkirakan akan berhenti produksi pada 1942 karena Perang Dunia II. 

Kemudian sepeda lipat Le Petit Bi kembali diminati banyak orang pada 1970-an. Salah satu merek yang populer dari sepeda lipat adalah Raleigh Twenty (1971) yang bertahan hingga 13 tahun. Enggak sampai di situ aja, di tahun yang sama juga muncul Harry Bickerton, seorang perancang sepeda lipat yang mengenalkan desain bernama Bickerton Portable.

Sekarang, sepeda lipat juga dipakai untuk “Perang” melawan pemanasan global dan kemacetan di jalan raya, sob.

Kemunculan Sepeda Lipat Brompton

Mungkin sepeda lipat yang sekarang selalu kita ingat adalah Brompton. Enggak salah sih, memang merek sepeda lipat ini diburu banyak orang. Tapi asal lo tahu aja, sepeda lipat Brompton udah ada sejak 1975. Sepeda ini dirancang oleh Andrew Ritchie saat doi lagi ngelamun menghadap ke Brompton Oratory di Kensington Selatan, London. Nah, dari situ tercetus merek sepeda lipat hits ini. 

Pada 1988 sepeda lipat Brompton mulai diproduksi secara massal. Sampai sekarang, Brompton jadi salah satu produsen sepeda lipat asal Inggris dengan produksi lebih dari 45 ribu sepeda per tahun. Popularitas Brompton tentu enggak bisa dipisahkan dari desain yang unik dan stylish.

Brompton punya 4 tipe sepeda lipat, yaitu tipe S, M, P, dan H. Tipe S tergolong ringan, cocok banget buat lo yang gowes dengan kecepatan tinggi. Tipe M punya desain klasik dan cocok buat keliling pas CFD-an, karena lo bisa duduk dalam posisi tegak dan tetap nyaman. 

Sementara itu, sepeda lipat Brompton tipe P memiliki desain yang rumit dan stangnya dirancang khusus untuk turing. Soalnya, lo bisa mengubah posisi tangan agar perjalan jauh tetap nyaman. Lalu Brompton tipe H punya desain stang tertinggi, lebih panjang 60 mm dengan tipe M. Mirip kayak tipe M, Brompton tipe H juga cocok gowes santai keliling kota atau kompleks rumah. 

Nah, buat lo yang berminat beli sepeda lipat Brompton, harganya cukup bervariasi sob, rata-rata kisaran Rp 20 juta sampai Rp50 juta. Jadi, sesuaiin saja sama kantong lo.

Sepeda Lipat Lokal

Nah, kalau tadi adalah sepeda lipat produksi luar negeri, di Indonesia juga ada merek sepeda lipat lokal. Misalnya Polygon, Pacific, atau United. Meski buatan lokal, sebenarnya kualitasnya tetap enggak bisa diragukan. Harganya pun jauh lebih ramah kantong ketimbang Brompton. 

Bahkan, masih ada brand sepeda lipat lokal yang pernah dipakai Presiden Jokowi, yaitu sepeda lipat Kreuz! Meski tergolong baru, sepeda lipat lokal asal Bandung ini enggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Untuk harganya juga tergolong affordable, sob. 

Rata-rata sepeda lipat lokal dibanderol dengan kisaran harga  mulai dari Rp 3,5 juta sampai Rp 8 juta. Jauh lebih hemat dibandingkan lo beli Brompton, kan?

Yuk, gowes bareng!


Photography By : Dok. Shutterstock

Please wait...