Keamanan Data Pribadi di Era Digital, Perlukah Khawatir?

Belum lama ini sempat heboh kasus data akun pengguna sebuah e-commerce besar di Indonesia dibobol hacker. Hal ini tentunya harus bikin lo lebih waspada soal keamanan data pribadi. Jaga data pribadi lo, dengan cara ini.

Kasus kebobolan keamanan data pada era digital ini sedang ramai diperbincangkan. Baru-baru ini salah satu e-commerce besar di Indonesia terkena kasus peretasan data penggunanya. Angkanya nggak main-main lho, ada 91 juta akun pribadi dan 7 juta merchant yang berhasil diambil datanya. Berita ini langsung membuat orang bertanya soal keamanan data pribadi di e-commerce tersebut.

Pembobolan keamanan data tersebut bukan satu-satunya, sih. Aplikasi rapat daring, Zoom juga dilaporkan mengalami kebocoran data pengguna. Kebocoran data Zoom ini pertama kali ditemukan oleh perusahaan keamanan online Cyble, dan diperjualbelikan hacker di dark web. Bahkan beberapa penggunanya sempat membuat tulisan viral yang menunjukan bahwa rekeningnyadibobol hacker melalui Zoom. Terus, gimana nasib keamanan data kita?

Sayangnya meski sudah banyak kasus, masih banyak orang yang acuh sama masalah keamanan data. Beberapa orang berpikir bocornya data pribadi, seperti nama, alamat bahkan KTP, bukan suatu hal yang membahayakan. Padahal kebocoran informasi ini sangat berisiko untuk kehidupanmu, lho. 

Menjaga keamanan data pribadi bisa menghindari kita dari hal-hal yang berbahaya. Misalnya, mencegah seseorang berpura-pura menjadi diri lo. Coba bayangin, ada orang yang sudah pegang data pribadi lo, terus dia berhutang di aplikasi pinjaman online, bisa dipastikan lo yang jadi sasaran debt collector nanti.

Kedua, menjaga keamanan data di era industri 4.0 ini sama saja kaya lo melindungi data finansial dari pencurian. Karena data pribadi biasanya terhubung dengan M-Banking dan dompet online.

Parahnya lagi nih, kalau akun lo dibajak bahayanya bisa terjadi sampai masa depan, lho. Data pribadi sudah disebar bisa dimanfaatkan untuk kejahatan, sehingga nama kita akan terkena dampak buruk ini. Selain memalukan diri sendiri, hal ini pasti memalukan tempat kita bekerja atau bahkan seluruh keluarga. 

So, untuk berbagai kebaikan di masa depan, coba lo lebih aware sama keamanan data pribadi di era digital sekarang ini. Coba deh, praktikan cara-cara berikut untuk menjaga keamanan data pribadi kalian.

Hindari mengklik link aneh

Para hacker dunia maya biasanya menipu korban dengan mengarahkan mereka untuk klik link yang seakan dari bank, operator telekomunikasi, layanan pajak atau yang lainnya. Bahkan pada awal pandemi COVID-19 lalu, muncul berbagai akun mengenai bantuan kuota gratis yang ketika di klik ternyata mengarah ke link phising

Link phising ini bertebaran di dunia maya dalam berbagai bentuk, sehingga sebelum lo klik tautan atau lampiran lebih teliti lagi. Beberapa hacker saat ini semakin canggih. Untuk mengelabui pengunjungnya, praktik phising biasanya disertai pembuatan situs dengan alamat dan tampilan yang mirip situs resmi. Tapi tetap ada satu atau dua huruf yang dibedakan, jadi lo harus teliti, dan jangan klik link sembarangan ya.

Gunakan password unik

Sebagai salah satu langkah savvy ‘hidup’ di dunia maya, lo pasti akrab sama password, kan? Cara menjaga keamanan data di dunia serba digital ini sebenarnya sangat simple. Lo cukup pakai password yang unik dan sulit ditebak, caranya kombinasikan huruf dan angka. 

Huruf yang digunakan menggunakan perpaduan besar dan kecil. Selain itu usahakan nggak menaruh kata-kata yang mudah ditebak, misalnya nama pribadi atau tanggal lahir. Pakai kata-kata yang mudah lo inget, tapi nggak kepikiran sama orang lain. Jangan lupa mengubah password secara berkala setiap 4-6 bulan sekali.

Jangan menuliskan data pribadi berlebihan

Cara menjaga keamanan data di era digital ini salah satunya dengan nggak nulis data pribadi secara berlebihan di profil media sosial. Tulis profil secukupnya saja, usahakan nggak mencantumkan alamat asli, tanggal lahir, atau nomor telepon lo.

Begitu juga saat mengisi kuis online yang banyak tersebar di aplikasi mobile, Facebook misalnya. Biasanya kuis-kuis yang bertebaran memberikan hasil setelah kita mengisi data. Pastikan lo nggak mengisi dengan data berlebihan, ya. Karena kuis secara otomatis menyimpan data pribadi lo di big data mereka, yang bisa saja dimanfaatin hacker buat tindakan kriminal.

Backup data

Jika gadget lo terinfeksi ransomware, malware atau crashes, satu-satunya cara untuk memastikan keamanan data hanya dengan mencadangkannya (backup) secara teratur. Selain menjaga data dari dibobol virus, cara ini juga bisa mencegah penyesalan kalau lo lupa menaruh data atau tidak sengaja menghapusnya. 

Selain itu lo juga harus memastikan software di smartphone dan komputer selalu diperbarui. Karena setiap pembaharuan biasanya sistem semakin diperketat, jadi semakin sedikit kemungkinan dibobol hacker.

Biasain baca privacy policy

Di era industri 4.0 ini privacy policy bukan hal yang bisa disepelekan. Baca privacy policy, terutama waktu lo download aplikasi baru untuk smartphone, ternyata bisa jadi salah satu cara menjaga keamanan data lo dari hacker.

Hindari banget klik aplikasi yang meminta akses data pribadi, galeri foto pribadi, nomor kontak, histori panggilan, bahkan melihat pesan singkat. Karena dengan klik hal-hal ini lo sama saja ngasih akses aplikasi masuk dan menjelajah perangkat digital pribadi. 

Hanya setujui pemberian akses data personal dengan catatan aplikasi tersebut sesuai kepentingannya. Misalnya, aplikasi yang berhubungan dengan unggahan foto dan berhubung kamu ingin mengunggah foto tidak masalah untuk mengakses galeri di smartphone lo. Namun jika aplikasi dan permohonan akses tidak ada hubungannya pastikan nggak klik persetujuan tersebut.

Jaga keamanan data pribadi di era digital seperti sekarang ini nggak bisa dianggap sepele. Jadi kalau amit-amit, ada yang berhasil bobol big data di e-commerce yang heboh tempo hari, kita nggak terlalu kena dampaknya.


Photography By : Shutterstock

Please wait...