CLASIFIED CULTURE | JOURNEY | 13 Agustus 2019

Legoh, Kuliner Manado yang Lezat dan Halal

Legoh menyajikan kuliner Manado yang enak di lidah. Namun siapa sangka juru masaknya adalah drummer band metal yang hanya modal tanya resep ke orang tua!

Bandung memang jadi primadona tujuan berlibur para wisatawan, khususnya warga Jawa Barat. Kota yang dikenal sebagai Kota Kembang ini memiliki banyak atraksi wisata, dari bangunan bersejarah, hutan raya, pertunjukkan budaya, hingga keberadaan restoran yang menjamur di setiap jalan.

Di dekat Dago, tepatnya di Jl. Sultan Agung No. 9 Bandung, terdapat rumah makan bernama Legoh. Rumah ini menyajikan masakan Indonesia, khususnya masakan bergaya Manado, seperti ikan, ayam, dan sapi yang diolah dengan bumbu rica.

Kalau berkunjung ke sini, jangan lupa mencicipi salah satu menu andalannya yaitu Nasi Goreng Item. Nasi ini berbeda dengan nasi goreng lainnya. Sesuai dengan namanya, nasinya menggunakan tinta cumi hingga terlihat hitam, digoreng dengan kemangi, serai dan rempah-rempah lainnya. Terdapat ceplok telur dan daging cumi sebagai topping-nya. Porsinya juga besar, dijamin bikin kenyang.

Masih di varian nasi, terdapat menu rice bowl dengan beragam rasa seperti sapi rica, sapi cabe ijo, dori saus telur asin, dan ikan roa. Salah satu menu rekomendasikan adalah rice bowl rendang sapi. Di dalam mangkuk tersebut terdapat nasi, potongan daging sapi, bumbu kari bergaya Sumatra yang pedas. Enak!

Menunggu makanan datang tapi perut sudah tidak kuat menahan lapar? Tenang, di sini terdapat pojok gorengan yang terdiri dari tahu goreng, bakwan, tempe goreng, hingga cireng yang bisa dicemil sambil menunggu makanan utama. Jangan lupa gorengannya tetap dihitung saat bayar ya!

Leon, chef handal di balik Legoh

Resep rumah makan Legoh merupakan racikan Leon Ray Legoh. Namanya sudah tidak asing lagi di dunia musik. Ia adalah drummer Koil, band heavy metal asal Bandung yang telah melalangbuana secara nasional dan internasional.

Leon dan vokalis Koil, JA Verdiantoro alias Otong, membuka Legoh di tahun 2004 dengan modal yang terbatas, bahkan sudah habis duluan untuk membuat dekorasi restoran. Leon tidak memiliki uang lebih untuk membayar seorang juru masak. Akhirnya ia memberanikan untuk memasak sendiri, yaitu membuat menu masakan Manado hasil bertanya kepada orang tuanya.

Leon banyak melakukan eksperimen dalam menunya, salah satunya adalah kwetiau rica. Jika biasanya bumbu rica dicampur dengan daging atau mie, maka ia mencampurnya dengan kwetiau. Selain itu, ia juga memodifikasi kuliner khas Manado yaitu cakalang rica menjadi cakalang cabe ijo.

Bermula dari restoran yang hanya memiliki 8 buah kursi saja, kini Legoh bisa menampung banyak orang. Bahkan restoran ini tidak pernah sepi pengunjung saat makan siang.

 

Penulis: Nia Janiar

Editor: Fik


Photography By : Nia Janiar

TAGGED :
Please wait...