Tak hanya Indonesia yang merasakan kemerdekaan 74 tahun, duo elektronik Jakarta Fisikamatematika ikut merasakan apa arti merdeka. Kemerdekaan dalam berkarya mereka tuangkan dalam sebuah single baru berjudul Venomena yang rilis di platform digital (Spotify, Joox, Deezer dan iTunes). Single rilis H-1 hari kemerdekaan Indonesia.
“Karena semua yang kita rangkum dari yang lalu-lalu pas aja kalo menyambut 17-an di malam sebelumnya kita merayakan kemerdekaan dengan beberapa Venomena yang sudah kita lalui. Rilisnya 16, 17-nya kita party. Haha” kata Riangajah, Drum dan Beat Maker dari Fisikamatematika.
Dalam lagu ini, mereka tidak hanya terdiri dari instrumen seperti kebanyakan lagu dalam album sebelumnya. Kali ini vokal diisi oleh suara manis perempuan bernama Amiera. Amiera seperti penyeimbang keharmonisan musik diantara instrumen lagu yang agresif dan kasar.
Single baru dari duo elektronik ini menceritakan fenomena-fenomena manusia yang penuh dengan huru-hura gak luput dari kehidupan di bumi. Bahwa setiap umat manusia dalam hidup mengalami dinamika yang unik setiap harinya mulai dari gempa bumi, cinta, suka dan duka. Semua dinamika itu saling berhubungan satu sama lain dan terangkum dalam satu Venomena.
“Tapi ini bisa berbeda sih, tergantung sudut pandang (pendengar) masing-masing. Apa lagi sekarang ada yang namanya ‘anak senja’. Haha.” canda Riangajah.
Berbicara soal senja-senjaan Fisma melihat ini adalah salah satu bagian dari fenomena anak muda. Perpindahan pagi siang sore ke malam ini gak ada yang istimewa hanya sesuatu yang dialami setiap orang. Sama halnya dengan cinta, suka dan duka.
Lagu Venomena sendiri sebenarnya sudah sering dibawakan oleh Riangajah dan Johnnyjoanna (synthesizer dan sampler) saat tampil live di gigs elektronik underground. Namun perilisan lagu yang baru dilakukan ini untuk mengingatkan anak muda tentang kejadian-kejadian yang pernah kita lalui hingga merdeka sekarang.
Saat ditanya soal album baru, Rian tidak bisa memastikan.
Artwork Hasil Gambar Anak Sang Produser
Proyek Fisikamatematika kali ini spesial karena bagian artwork merupakan hasil gambar Daffa, anak dari Johnnyjoanna yang juga sebagai produser.
Si pemain synthesizer dan programmer Fisma ingin mengeksplorasi isi otak anak yang hobi menggambar monster. Monster-monster ini jadi simbol hura-hara dalam kehidupan manusia yang dijalani. “Ini project besar perdananya doi jadi seru aja ikutin hayalan-hayalan anak-anak gitu tentang si monster-monster kecil,” terang Riangajah.
Side Project Adik-Abang dari The Upstairs
Fisikamatematika sendiri sudah ada sejak 2008. Sebuah proyek iseng yang dilakukan oleh kakak beradik yang juga personil dari band new wave, The Upstairs. Johnny memegang bass dan synthesizer, lalu Riangajah drummer.
Johnny juga sempat memproduseri single terbaru The Upstairs Silang Semburat Warna September lalu.
Berbeda dengan The Upstairs yang enerjik dan memiliki lirik melankolis ala Jimi Danger, Fisikamatematika punya musik elektronik yang lebih eksperimental. Ketidakteraturan komposisi dan nada kasar menjadi elemen kuat yang memunculkan kesan electronic raw 90-an. Mereka megenrekan diri mereka ‘90 rock electronic dance indie.
Penulis: Reza Rizaldy
Editor: Fik