CLASIFIED ARTS | DISCOVER | 17 Agustus 2019

Musik Lofi, Mencari Kesempurnaan Dalam Ketidak Sempurnaan

Ragam musik makin berkembang seiring perkembangan jaman.

Ragam musik makin berkembang seiring perkembangan jaman. Banyak musisi yang mulai mencoba eksperimen warna baru. Kini ada ceruk pasar penikmat musik yang justru mencari bunyi tidak sempurna dalam sebuah gubahan lagu. Keinginan mereka terlampiaskan lewat musik jenis lo-fi.  

Preferensi selera musik berbeda setiap individu. Tidak pernah ada yang salah dalam preferensi berkesenian atau menikmati sebuah seni, termasuk di dalam seni bermusik. 

Musik jenis lo-fi kini mulai digandrungi sejumlah kalangan. Lo-fi sendiri berasal dari kata low fidelity. Artinya musik yang diproduksi dengan kualitas rendah. Lo-fi sendiri masih kurang tepat jika dianggap sebagai suatu aliran musik. Pasalnya musik lo-fi merupakan jenis musik lain (hip hop, jazz, dsb) yang di dalamnya terdapat sentuhan “ketidak sempurnaan”. 

Lo-fi mulai booming pada 2017 silam. Awalnya, melalui Youtube lewat channel yang mengunggah musik lo-fi. Tipikalnya, tidak ada suara vokal. Namun justru ada “suara tambahan” yang tidak kita temukan di recording profesional. 

Suara tambahan ini bisa berupa apa saja. Misal, suara awan mendung, adukan sendok yang beradu dengan gelas, atau suara percakapan yang seakan-akan “bocor”. 

Seperti disinggung di atas, warna musiknya juga bisa beragam. Mulai dari R&B, hip hop hingga jazz. Lalu apa sebenarnya yang dicari penikmat musik lo-fi? Jawabannya sederhana: teman. 

Ya, musik lo-fi identik dengan musik pengiring yang menemani aktivitas sang penikmat. Maka tak jarang video musik lo-fi di YouTube menampilkan grafis vektor seseorang tengah belajar di kamarnya. 

Mereka yang mencari musik lo-fi seakan mencari stimulan agar pikirannya bisa tenang. Jadi bisa dibilang, penikmat musik lo-fi ialah dia yang tengah berkonsentrasi penuh atau sekedar menjalani me-time. Tak ayal penikmat musik jenis ini relatif anak muda. 

Di Indonesia sendiri, kamu bisa menemukan musisi lokal yang memproduksi musik lo-fi di antaranya, Jordy Chandra, Ice cream, dan Pxzvc. Karya mereka bisa kamu temukan dengan mudah di YouTube. 

Bisa jadi, karena identik dengan anak muda, pernah suatu kali Presiden Joko Widodo mengunggah sebuah teks video di akun Instagram Stories-nya berlatar musik lo-fi. Cara unik sang presiden (atau tim humasnya?) untuk menggaet daya tarik anak muda terhadap pesan yang ingin ia sampaikan.

 

Penulis: Falih Noor

Editor: Fik


Photography By : Istimewa

TAGGED :
Please wait...