.jpg)
.jpg)
Tahun 2020 memang penuh kejutan, ya. Salah satunya dari sisi fashion. Diperkirakan, tren fashion 2020 untuk musim panas nanti adalah motif tie dye. Pastinya lo familiar dong, sama motif tie dye? Itu lho, motif busana penuh warna.
Nggak percaya? Coba tengok di media sosial yang lo punya. Kalau lo ngaku sebagai sosok kreatif dan suka buat hal baru kayak do it yourself (DIY), pasti ada akun Pinterest, dong? Di situ, pencarian kata tie dye meningkat tajam hingga 462% dalam beberapa pekan ke belakang. Bahkan, untuk kata kunci “how to crumple tie dye” meningkat hingga 276%, lho! Gokil, kan?
Nah, mengingat kita semua harus tetap #DiRumahAja, lo bisa coba ngusir bosan dengan nyobain DIY motif tie dye ini sob!
Apa Itu Motif Tie dye?
Buat lo yang baru aja masuk ke dunia fashion, pasti masih bingung apa itu motif tie dye? Simple-nya, motif tie dyeadalah teknik pewarnaan yang dilakukan dengan cara dicelupkan. Tapi, lo harus ingat, kalau ini nggak asal celup. Kenapa? Karena motif tie dye bukan teh celup, sob. Sebelum dicelup, sesuai dengan namanya; tie dye, lo harus mengikat beberapa bagian kain dulu buat munculin efek-efek warna menarik.
Kalau di Indonesia, tie dye ini biasa dikenal dengan teknik jumputan. Tapi apa iya ini dari Indonesia? Nope, teknik motif tie dyeini sebenarnya udah ada sejak lama di seluruh dunia, lebih dari 600 tahun, sob! Bahkan, dulu motif tie dyediaplikasikan untuk menciptakan dekorasi tekstil.
Nah, terus akarnya dari mana? Kalau ngomongin sejarah, teknik tie dye punya akar yang dalam di Afrika. Seperti disebutkan Direktur Eksekutif Pantone Colour Institute, Leatrice Eiseman, motif tie dye dimulai dari imigran Afrika yang membawa keahlian mereka ke Amerika Serikat di era 1700-1800an.
Popularitas tie dye ini melejit di Amerika bersamaan dengan subkultur hippie di era 1960-an. Yaa, bisa dibilang kalau tie dye jadi simbol dan pernyataan counterculture saat itu.
Motif Tie dye di Dunia Fashion
Kalau lo amati, motif tie dyeini cukup melekat dengan dunia mode. Contohnya beberapa brand ternama seperti Dior, Alberta Ferretti, Oscar de la Renta, hingga Fyodor Golan.
Mereka semua sempat memperlihatkan koleksi spring summer-nya dengan motif tie dye. Koleksinya juga nggak hanya t-shirt, lho. Ada yang mengaplikasikan motif tie dyeke topi, sepatu, tas, hingga aksesoris lainnya.
Nggak kalah dengan di luar negeri, di Indonesia juga mulai muncul brand lokalyang merilis motif tie dye.
Dominate
Streetwear asal Jakarta ini memang cukup sering menarik perhatian kita semua. Yaa gimana nggak, Dominate sejak awal dikenal lewat koleksi dengan nuansa street yang kuat. Munculnya motif tie dyesebagai tren fashion 2020, ternyata Dominate juga nggak mau ketinggalan.
Kalau lo lihat website-nya, mereka juga meluncurkan fashion dengan motif tie dye. Ada tiga jenis yang mereka luncurkan, yaitu COCKTAIL HENLEY LS TEE (dyed), Dominate X PMP DANGER DREAD TEE (dyed), dan LAZE TEE (dyed). Penasaran? Langsung aja cek di media sosialnya atau langsung website-nya, ya.
Potmeetspop/POT MEETS POP (PMP DENIM)
Brand lokallainnya yang juga merilis motif tie dyeadalah Potmeetspop atau POT MEETS POP (PMP). Sebagai pengikut tren fashion, pasti lo sudah sangat kenal dengan brand lokalyang sudah berdiri sejak 2009 ini, kan?
Mengikuti perkembangan tren fashion 2020, Potmeetspop juga merilis koleksi terbaru mereka dengan tema Rhythm of The Sun. Koleksi mereka kali ini didominasi dengan warna yang cerah. Salah satunya adalah dengan pilihan T-shirt dengan motif tie dye. Lebih lengkapnya, cek langsung aja di website-nya. Kali aja langsung cocok.
M.A.N.K.I.N.D
Tentunya yang nggak ketinggalan adalah dari brand lokalM.A.N.K.I.N.D. Brand lokalinibaru aja merilis koleksi terbaru untuk spring/summer 2020 dengan tema; A Movable Feast. Cukup unik, di koleksinya kali ini M.A.N.K.I.N.D menggunakan metode dan pengerjaan yang berbeda.
Salah satu metode yang mereka gunakan adalah dyed fabrics, atau kain yang dicelup dan menghasilkan motif tie dye. Hal inilah yang kemudian menjadikan mereka memiliki koleksi terbaru menyambut tren fashion 2020 dengan motif tie dye.
