CLASIFIED CULTURE | JOURNEY | 09 Agustus 2019

Rossi Musik, A Place Where All Kinds of Cultures Collide

Kalau ngomongin Rossi Musik tuh ingetnya underground, abang-abangan metal, outfit hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki,

Kalau ngomongin Rossi Musik tuh ingetnya underground, abang-abangan metal, outfit hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki, gedungnya nggak ada plang, terus dindingnya penuh graffiti dan gig flyers berserakan di parkiran, pokoknya knup alias punk banget deh. Jadi bawaannya segan kalau mau mampir ke gedung Rossi Musik. 

Tapi itu mungkin “wajah” Rossi Musik dulu, beda sama beberapa tahun terakhir. Bisa jadi karena seiring waktu, Rossi Musik pun berkembang menjadi salah satu simpul budaya musik sidestream ibukota dan melahirkan satu skena musik tersendiri, yang terdiri dari para musisi eksperimentalis dengan warna musik yang berbeda, nggak melulu cuma metal, grunge, hardcore, punk, tapi juga elektronik, indiepop, dan city pop yang mulai naik daun. 

Bahkan sebagai venue untuk acara pentas seni pelajar dan kalau ada band indie luar negeri yang sedang melakukan tour terkadang selalu diselenggarakan di Rossi Fatmawati, ditambah hampir setiap minggunya menghadirkan konser musik mandiri yang digarap kolektif oleh beragam komunitas musik. Itulah kenapa ABG atau mas dan mbak yang sering nge-mall juga udah woles banget lalu-lalang mampir ke Rossi Musik. 

Memang dari luar bangunan Rossi Musik kayak sepi-sepi aja terus nggak tau pintu masuknya tuh sebenarnya yang mana. Padahal di dalamnya bercokol sekolah musik, studio rekaman, dan venue musik yang sering dipakai untuk gig berbagai macam genre. 

Addie MS aja suka latihan bareng musisi atau orkestra Indonesia di gedung ini. Terus konserbandnya Iga Massardi, Barasuara, yang judulnya Taifun juga pernah diadain disini. Mungkin kalau lihat sikon tahun 2000an awal nggak pernah kebayangkan rombongannya Iga cs pake batik bisa nongkrong di gedung beralamat Fatmawati Raya nomor 30 ini? 

Lebih nggak kebayang lagi pas rombongan #2019GantiPresiden nge-take vokal di Syaelendra Studio, area studionya masih satu gedung di Rossi Musik. Coba tebak berapa kali Neno Warisman istighfar pas masuk ke gedung ngeliat penghuni Rossi Musik, terus lanjut naik elevator tua yang berderit bikin tegang? 

Nggak usah dipikirin, nggak penting. 

Yang lebih penting adalah Rossi Musik bukan hanya ikon tempat pertunjukkan musik underground di Jakarta, tapi bisa dibilang sebagai gedung yang memiliki sejarah dan kontribusi tersendiri bagi dunia musik di Indonesia.

 

Penulis: Raditya Nugroho

Editor: Fik


Photography By : Istimewa

TAGGED :
Please wait...