Kenal Simon Tahamata? Ia adalah legenda Ajax Amsterdam, pernah juga menjadi pelatih tim muda klub tersebut. Nah, dirinya sudah resmi bergabung ke Timnas Indonesia.
FYI, Simon memang punya darah keturunan Indonesia. Tepatnya keturunan Maluku. Tidak mengherankan jika ia menjadi staf kepelatihan Timnas Indonesia.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Simon Tahamata tercatat sebagai pelatih teknik Ajax junior pada sejak Oktober 2014 sampai Februari 2024. Saat menjadi pesepakbola, ia membela beberapa klub, salah satunya Ajax Amsterdam pada 1976–1980.
"Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Simon Tahamata.
Simon Tahamata pernah memperkuat Timnas Belanda dari tahun 1979 hingga 1986. Ia menjalani debutnya untuk Oranje pada 22 Mei 1979 di Bern, Swiss, dalam laga peringatan 75 tahun FIFA melawan Argentina. Dalam 22 penampilan bersama Belanda, ia berhasil mencetak dua gol.
Sebagai pemain sayap, Simon Tahamata memulai perjalanan sepak bolanya di klub TSV Theole pada 1967–1971, sebelum bergabung dengan akademi junior Ajax Amsterdam hingga 1975.
Pada musim 1975–1976, Simon promosi ke tim senior Ajax dan bermain hingga 1980. Ia mencatatkan debutnya bersama Ajax saat mengalahkan Utrecht 7-0 pada 24 Oktober 1976. Total, ia tampil dalam 149 laga, menyumbang 17 gol dan 33 assist.
Bersama Ajax, Simon meraih puncak kariernya dengan memenangkan tiga gelar Eredivisie pada musim 1976/1977, 1978/1979, dan 1979/1980. Ia juga turut mempersembahkan satu Piala KNVB pada 1978/1979 dan membawa tim mencapai semifinal Piala Eropa I pada 1979–1980.
Pada 14 Juli 1980, Simon bergabung dengan Standard Liege. Bersama klub ini, ia meraih dua gelar Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan satu Piala Belgia (1981), serta mencapai final Piala Eropa II pada 1981–1982. Ia mencetak 40 gol dalam 129 pertandingan selama salah satu periode paling gemilang dalam sejarah klub. Di Belgia, Simon juga pernah meraih penghargaan Man of the Season (Divisi Pertama Belgia) dan Belgian Fair Play Award.
Pada 1984, Simon kembali ke Belanda untuk memperkuat Feyenoord. Tiga tahun kemudian, ia kembali berkarier di Belgia bersama Beerschot dan Germinal Ekeren. Bersama Germinal, ia mencapai final Piala Belgia 1994–1995, sebelum akhirnya gantung sepatu pada 1996.
Setelah pensiun sebagai pemain, Simon Tahamata beralih menjadi pelatih di akademi muda Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, dan Al Ahli.
Sejak September 2015, selain bekerja di Ajax, Simon juga mendirikan akademi sepak bola bernama Simon Tahamata Soccer Academy.
Ada momen istimewa bersama Ajax pada 3 Maret lalu, ketika klub asal Amsterdam itu memberikan penghormatan khusus kepada Simon Tahamata di Johan Cruyff Stadium menjelang laga melawan Utrecht.
Simon Tahamata dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Mei ini.
Informasi Pribadi
Nama lengkap: Simon Melkianus Tahamata
Tanggal lahir: 26 Mei 1956
Tempat lahir: Vught, Belanda
Tinggi: 1,64 m
Karier Junior
1967–1971: TSV Theole
1971–1976: Ajax Amsterdam
Karier Senior
1976–1980: Ajax Amsterdam
1980–1984: Standard Liege
1984–1987: Feyenoord
1987–1990: Beerschot
1990–1996: Germinal Ekeren
Karier Timnas
1979–1986: Timnas Belanda
Karier Pelatih
1996–2000: Standard Liege (Akademi dan Junior)
2000–2004: Germinal Beerschot (Akademi dan Junior)
2004–2009: Ajax Amsterdam (Akademi dan Junior)
2009–2014: Al Ahli Arab Saudi (Akademi dan Junior)
2014–2024: Ajax Amsterdam (Akademi dan Junior)