Percaya nggak sebuah film yang memiliki kualitas cerita nomor wahid, terkadang bisa jadi katrok gara-gara soundtrack yang kurang pas dengan tiap adegan yang berlangsung? Jawabannya, iya! Alasannya karena salah satu penunjang kesuksesan sebuah film adalah pengaruh Original Soundtrack yang mengisi setiap adegan film.
Bukan nggak mungkin soundtrack yang bagus dapat lebih menyampaikan pesan tersirat dari sang sutradara atas suatu adegan. Soundtrack juga bisa menjadi penggiring emosi bagi penonton dalam film yang bersangkutan. Kalau nggak percaya kita bisa buktikan di Badai Pasti Berlalu garapannya Eros Djarot. Suara emas milik Chrisye dan Berlian Hutauruk bikin bulu kuduk merinding karena mampu membangun atmosfer dan menghidupkan emosi pada film ini
Ketuaan yah filmnya? Ok, kita cari referensi film yang lain.
Filmnya Nia Dinata yang judulnya Berbagi Suami. Lagu berjudul Pergi Tanpa Pesan yang dibawakan oleh Sore, kena banget mewakilkan rasa ketidakpastian yang didera kaum hawa akibat poligami di film ini.
Terus semangat Joni meraih cinta dari pujaan hati semakin mantap dengan backsound lagu Konservatif dari The Adams di film Janji Joni. Senandung Maaf milik White Shoes And The Couples Company pun memberikan warna bagi film ini. Film tentang kurir rol film ini mempunyai konflik cerita yang selalu berkembang. Nah, disinilah peran soundtrack yang mumpuni untuk mengiringi konflik tersebut biar makin terasa.
Beberapa scene juga bakalan biasa saja dan nggak bakalan jadi scene iconic kalau nggak diiringi soundtrack yang pas. Misalnya scene overdosis di film Trainspotting, kalau nggak diiringi lagu Perfect Day dari Lou Reed, bakal jadi adegan norak kayak di FTV. Tapi karena lagu dan adegannya pas banget, jadi keren dan nempel banget kan!
Soundtrack juga bisa ngebawa emosi dan seolah-olah beneran kita yang ngalamin beneran di adegan tersebut. Pasti kalian yang nonton film Lost In Translation mendadak melow pas adegan Bill Murray bertemu Scarlett di sebuah jalan, cipokan terus Bill cabut ninggalin Scarlett balik masuk ke mobilnya lagi, sembari diiringi lagu Just Like Honey milik The Jesus & Marry Chain. Soundtrack Lost In Translation emang bikin film ini makin gloomy banget, karena diproduseri oleh Brian Reitzell dan abang-abangan shoegaze, Kevin Shields!
Nah, beberapa lagu juga bikin orang notice sama filmnya dan selalu nyambung-nyambungin ke filmnya. Misalnya pas lagi dengerin lagu The Smiths yang judulnya There’s A Light That Never Goes Out atau Please Please Please Let Me Get I Want di lift sama gebetan, pacar atau selingkuhan, pasti keluar kalimat “Ih kita kayak Tom & Summer ya”,” atau dengerin Sweet Disposition-nya Temper Trap yang bikin nyeletuk “500 Days Of Summer banget sih lo!”.
Terbuktikan kalau soundtrack menjadi salah satu unsur penting dalam sebuah film. Jadi ada nyawanya gitu filmnya. Bahkan adegan sebuah film bisa menjadi iconic dan dikenang itu berkat soundtrack-nya. Sejumlah soundtrack film pun bisa lebih terkenal dari filmnya sendiri. Jadi apa nih soundtrack yang pas buat kisah hidup kleaan?
Penulis: Raditya Nugroho
Editor: Fik