Video “In The End” Linkin Park Tembus 1 Miliar Views di YouTube

Buat para pecinta band Linkin Park, kalian harus berbangga hati. Baru-baru ini video In The End milik Linkin Park masuk ke jajaran video band rock yang paling banyak ditonton di YouTube!

Kali ini kita bakal bahas tentang Linkin Park. Bukan soal lagu baru mereka atau single baru Mike Shinoda, melainkan pencapaian terbaru video klip In The End. Single hits Linkin Park dari album Hybrid Theory ini berhasil menyentuh 1 miliar views di YouTube. Artinya, video klip In The End berhasil mencatat sejarah baru di dunia musik rock dan nu metal.

Keberhasilan video In The End ini menyusul lagu Numb yang telah mencapai 1 miliar views pada 2018 silam. Keberhasilan video In The End ini juga pernah diraih band rock lainnya, seperti Twenty One Pilots dan Guns N’ Roses.

Pencapaian tersebut pun disambut gembira oleh Mike Shinoda, vokalis sekaligus pentolan Linkin Park. Ia mengungkapkan kegembiraannya lewat sebuah cuitan di Twitter. Kerennya, keberhasilan yang dicapai video In The End ini berbarengan dengan perayaan 20 tahun lagu tersebut, lho!

Cerita di Balik Lagu In The End

Melihat keberhasilan video In The End di YouTube, kayaknya kurang afdol kalau nggak bahas cerita di balik lagu In The End. Sebenarnya, keberhasilan musik video In The End ini nggak cuma 1 miliar views di YouTube saja, sob. 

Pada 2002, video In The End yang disutradarai oleh Joe Hahn dan Nathan Cox ini pernah menjadi “Best Rock Video” dan masuk nominasi “Video of The Year” pada ajang MTV Music Video Award (VMA).

Sayangnya, musik video In The End malah mendapat kritik yang tiada henti. Hal itu diungkapkan Joe Hahn dan Nathan Cox dalam wawancara eksklusif dengan MTV pada 2002. Kalau lo lihat pada video berdurasi 3.37 menit ini digambarkan berada di dalam wilayah yang sangat gersang namun ada paus di belakangnya. Nah, paus inilah yang bikin aneh beberapa penonton, dan menuai kritik. Kenapa tiba-tiba muncul paus coba?

Basically, video In The End ini memiliki makna yang sangat dalam, sob. Hal itu bisa lo lihat dari penggalan lirik reff-nya “I tried so hard, and got so far. But in the end it doesn’t even matter”. Meski terkesan negatif, Cox justru menggambarkan sebaliknya. Coba lo perhatiin deh, awalnya video klip itu nampilin padang rumput kosong yang suram, perlahan menjadi indah dengan munculnya hujan dan dedaunan.

Nggak nyangka, kan, lo? Coba tonton lagi videonya dan resapi makna mendalam yang ada di video In The End milik Linkin Park.

Kesuksesan In The End dan Album Hybrid Theory

Mungkin beberapa orang ngira kalau In The End adalah single utama dari album Hybrid Theory. Padahal, lagu yang direncanain buat koncian di album Hybrid Theory adalah One Step Closer, single yang dirilis sebulan sebelum In The End.

Penjualan album Hybrid Theory pun sempat mandek di awal peluncurannya. Saat itu, Linkin Park hanya berhasil menjual sekitar 50.000 keping di minggu pertamanya. Hingga akhirnya, peluncuran In The End berhasil membalikkan keadaan. Sontak, penjualan album Hybrid Theory mencapai 4,8 juta  keping sepanjang 2001. Bisa dibilang, Hybrid Theory menjadi album tersukses pada era itu.

Saat ini, album Hybrid Theory sudah terjual hingga 27 juta kopi di seluruh dunia lho. Album itu pun mendapat label sebagai “The Best Selling Debut Album”di abad ke-21 oleh Loudwire. 

Di samping keberhasilannya sebagai band rock terkenal, Linkin Park pun dikenal sebagai salah satu pionir genre nu metal yang sempat dianggap sebelah mata. Pada zamannya, Linkin Park menjadi yang paling dipuja-puja banyak penikmat musik sedunia karena hits-hits mereka. Hal itu dibuktikan album Hybrid Theory dan Meteora yang menjadi album nu metal paling sukses di era 2000-an.

Rencana Linkin Park di Masa Depan

Meskipun sempat hiatus setelah kepergian sang frontman, Chester Bennington pada 2017, enggak membuat Linkin Park lenyap dan menyerah begitu saja. Beberapa panggung sempat dijalani mereka dengan menggandeng beberapa musisi sebagai pengisi vokal yang ditinggal Chester. Bahkan, di bulan Juni lalu, salah satu anggota Linkin Park, Mike Shinoda merilis debut album solonya.

Enggak hanya itu, ternyata, di bulan April lalu Linkin Park mengaku sedang mengerjakan project musik baru. Konon, project terbaru itu memang sudah direncanakan jauh sebelum adanya pandemi COVID-19. Hanya saja, aturan lockdown dan karantina di beberapa negara karena pandemi COVID-19 membuat mereka terpaksa menunda rencananya.

So, tunggu aja kita-kira gebrakan apalagi yang bakal Linkin Park buat setelah mereka comeback. Selagi nunggu, nggak ada salahnya nostalgia dengan lagu-lagu hits Linkin Park sejak awal debut buat nemenin lo beraktivitas di rumah. Siapa tahu lo kangen suara khas Chester Bennington.


Photography By : Dok. Linkin Park

Please wait...