CLASIFIED MUSIC | NEWS & UPCOMING | 09 Agustus 2019

Westlife Konser di Panggung 17-an

Kritik penonton terhadap konser Westlife di Jakarta mengingatkan kembali pada promotor, bahwa konser musik bukan sekedar memanjakan telinga semata.

 

Gegap gempita konser Westlife Jakarta 2019 harus tercemar. Kritik berdatangan dari para penonton, bukan untuk personel Westlife melainkan kinerja promotor Full Color Entertainment. 

Mari kita ingat kembali gegap gempita rencana pertunjukan boyband asal Irlandia ini. Juni lalu, pihak promotor menjual tiket pre-sale Westlife Jakarta yang langsung habis dalam 3 menit. Ya, 3 menit! Tidak lebih panjang dari lagu Barasuara manapun. 

Melihat animo besar tersebut, Full Color Entertaintment (FCP/Full Color Party) selaku promotor, menambah lagi satu hari jadwal konser Westlife di Jakarta. Tiket yang ditawarkan ada 4 tipe: Silver Rp 990.000, Gold Rp 1.500.000, Platinum Rp 1.950.000 dan Diamond Rp 2.500.000. 

Sayangnya experience penonton gak sebanding dengan harga yang dipatok. Keluhan penonton langsung ramai di media sosial, khususnya Instagram dan Twitter. 

Yang paling umum, keluhan soal ukuran panggung kecil yang gak layak untuk sebuah konser artis internasional. Dalam sebuah konser, apalagi yang harus merogoh kocek jutaan rupiah, ukuran panggung sangat penting. 

Ya logika saja, semakin luas panggung, semakin luas juga ruang gerak si artis. Yang berarti besar kemungkinan juga artis semakin dekat dengan penonton. Bentuk panggung juga dikritik karena terlalu pendek. Akibatnya menyulitkan fotografer panggung karena mau gak mau harus jongkok untuk dapat angle foto yang baik. 

Banyak yang kecewa dengan menyebut panggung konser ini lebih mirip panggung 17-an, acara wisuda atau seminar multi level marketing (MLM). 

Deretan kekecewaan penonton masih berlanjut. Mulai dari kualitas kursi sekelas kursi kondangan, maupun jarak tata letaknya yang dianggap sangat sempit. Soal penataan kursi ini, ada beberapa penonton yang menjadi paling sial pada malam itu. 

Sudah bayar mahal, yang mereka harap tentu dapat melihat jelas wajah rupawan para personel Westlife. Realitanya, sepanjang konser mereka harus menatap sebuah tiang! 

Belum diketahui persis tiket kelas mana yang dibeli oleh penonton sial tersebut. Namun kelas manapun, tetap lah tidak patut dilakukan oleh FCP menempatkan kursi di deretan tiang tersebut. 

Di balik semua kritik tersebut ada satu hal yang paling mengecewakan. Yakni manajemen krisis FCP dalam menerima kritikan. Pertama, kolom komentar di akun Instagram FCP ditutup sehingga menutup ruang kritik dari penonton. 

Kedua, FCP nampaknya memang enggan dikritik. Menampik kritikan tersebut hanyalah sebuah rumor. Solusi dari FCP, direct message langsung personel Westlife bahwa kinerja mereka tidak bermasalah. 

Westlife masih akan konser di Yogyakarta dan Palembang. Di konser sisa tersebut semoga FCP sadar bahwa penonton berhak atas kenyamanan saat menikmati penampilan sang artis.

 

Penulis: Falih Noor

Editor: Fik

 


Photography By : Istimewa

TAGGED :
Please wait...