CLASIFIED CULTURE | CONTEMPORARY | 24 Oktober 2020

YouTube Berencana Sediakan Fitur Belanja, Kapan?

YouTube bakal meluncurkan fitur baru yang memudahkan kita buat belanja. Fitur ini memungkinkan kita belanja tanpa harus ribet-ribet keluar aplikasi.

Besarnya potensi pasar belanja online, membuat banyak platform media sosial berlomba-lomba melengkapi apps mereka dengan fitur belanja online. Beberapa waktu lalu, Facebook dan Instagram meluncurkan fitur belanja online. Nah, sebentar lagi fitur belanja YouTube bakal menyusul untuk dirilis. 

Platform video-sharing terlaris milik Google ini akan segera mengintegrasikan fitur belanja ke dalam aplikasi tersebut. Alasan khusus penambahan fitur belanja YouTube ini enggak bisa dilepasin dari banyaknya konten berisi review produk di aplikasi tersebut. 

Buat lo yang nungguin fitur ini, harap sabar sebentar lagi, ya. Sebab, fitur belanja YouTube tersebut baru masuk tahap uji coba. Uji coba fitur belanja YouTube ini melibatkan sejumlah content creator. Peran para content creator sendiri adalah menyisipkan sebuah tanda (tag) agar produk yang ditampilkan ke dalam video bisa dibeli.

Gimana cara kerja fitur belanja YouTube?

Sering enggak sih lo nonton review di YouTube terus langsung tertarik sama barangnya? Tapi, mungkin kadang lo bete kalau mau beli barang tersebut harus melewati langkah yang cukup ribet. Pasalnya, lo harus skip video dulu dan masuk ke situs e-commerce, baru mengetik barang yang diinginkan. Nah, kesulitan semacam ini enggak akan terjadi lagi kalau fitur belanja YouTube sudah rilis. 

Lo enggak perlu repot-repot buat keluar-masuk platformlain kalau mau membeli produk yang bikin lo kepincut. Fitur belanja YouTube ini sengaja dirancang kayak katalog produk yang memungkinkan kita buat melihat iklan dan klik kalau ingin beli. Jadi, kalau lo lagi nonton review dan tiba-tiba tertarik sama barang itu, lo bisa beli langsung di YouTube, sob.

Cara kerja fitur ini cukup simpel. Tag produk yang dipasang di video bakalan ditautkan ke sistem analitik Google. Jadi, lo bakalan langsung diarahkan untuk membeli produk saat klik pop up atau iklan di video tersebut. Google juga bakalan menampilkan produk-produk serupa yang ditemukan di analitiknya. Sedangkan, seller harus lebih dulu menyinkronkan Google Merchant Center mereka dengan iklan video untuk mulai menjual di fitur belanja YouTube. 

Proses transaksinya juga sangat mudah, lho. Kabarnya, Google sedang mencoba mengintegrasikan fitur belanja YouTube dengan layanan yang ditawarkan oleh Shopify. Shopify sendiri adalah raksasa marketplace asal Kanada. Jadi, nantinya lo bisa langsung membeli produk yang diinginkan tanpa harus membuka aplikasi transaksi lain.

Selain memudahkan kita saat mau belanja online, fitur belanja YouTube juga menguntungkan contentcreator, lho. Soalnya, kanal mereka bakalan bertambah ramai dengan datangnya pengunjung baru yang akan membeli barang. 

Namun, sampai hari ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja fitur belanja YouTube ini. Google juga belum menyebutkan mengenai besaran tarif pajak pada tiap pengguna ketika membeli produk dari fitur ini. 

Adanya fitur belanja YouTube ini diprediksi akan menjadi pesaing yang cukup tangguh di dunia marketplace, lho. Fitur belanja YouTube juga berpotensi menandingi e-commerce besar, seperti Amazon dan Alibaba.

Sampai saat ini, belum ada tanggal pasti peluncuran fitur belanja YouTube secara global. Namun, fitur ini diprediksi akan dirilis pertama kali di YouTube Premium. Tapi, enggak menutup kemungkinan kalau YouTube bakalan memasang fitur belanjanya untuk pengguna reguler. Enggak perlu takut ketinggalan, pihak YouTube berjanji akan memberi informasi secepatnya mengenai fitur ini, kok.

Social e-commerce selama pandemi

Ngomongin tentang fitur belanja YouTube yang bakal dirilis, tentu erat hubungannya dengan peningkatan penggunaan e-commerce selama pandemi. Pandemi COVID-19 memang enggak cuma mengubah cara kita berinteraksi, cara belanja juga ikut-ikutan berubah. Selama pandemi orang beralih belanja melalui e-commerce, apalagi buat produk-produk non pangan, seperti pakaian, sepatu, kecantikan, furnitur, dan lainnya.

Fakta ini bisa kita lihat dari laporan AppsFlyer yang menunjukkan adanya kenaikan 70% pada waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia pada platform e-commerce sepanjang Februari-Juni.

Enggak hanya itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir menyentuh angka USD72 Miliar pada tahun 2025, lho. Angka ini melonjak tajam dibandingkan proyeksi awal yang hanya USD48 Miliar. 

Hadirnya berbagai platformyang memudahkan kita untuk transaksi jual-beli juga menjadi salah satu alasan angka kenaikan ini. Anjuran physical distancing pun kemungkinan besar memengaruhi perubahan cara berbelanja kita. Perubahan metode belajar dan bekerja yang membuat sebagian orang harus berdiam di rumah menjadi alasan lain tingginya minat berbelanja secara online

Kalau lo sendiri, barang apa sih, yang paling sering bikin lo kepincut pas jalan-jalan online di berbagai marketplace Indonesia?


Photography By : Dok. Shutterstock/NIP STUDIO

Please wait...